Paris Saint-Germain (PSG) adalah klub yang memiliki ambisi besar untuk mencapai puncak kejayaan di Eropa, dan musim 2015-2016 menjadi salah satu perjalanan paling signifikan dalam sejarah mereka di Liga Champions. Setelah mendominasi Ligue 1 selama beberapa tahun, PSG bertekad untuk memperlihatkan bahwa mereka bukan hanya raja di level domestik, tetapi juga siap untuk bersaing di panggung Eropa melawan klub-klub besar seperti Real Madrid, Bayern Munich, dan Barcelona. Meskipun perjalanan mereka di Liga Champions 2015-2016 tidak berakhir dengan trofi yang mereka impikan, musim tersebut tetap mengguncang Eropa dengan momen-momen bersejarah dan menunjukkan kedalaman serta kualitas yang mereka miliki.
Artikel ini akan mengulas perjalanan PSG di Liga Champions 2015-2016, tantangan yang mereka hadapi, momen-momen penting yang mewarnai perjalanan mereka, serta mengapa musim tersebut menjadi simbol dari ambisi besar PSG di Eropa.
1. Persiapan dan Ambisi Besar di Musim 2015-2016
Setelah memenangkan Ligue 1 dengan dominasi yang tak terbantahkan di musim-musim sebelumnya, PSG memasuki musim 2015-2016 dengan harapan yang sangat tinggi di Liga Champions. Di bawah asuhan pelatih Laurent Blanc, PSG memiliki skuat yang terdiri dari sejumlah bintang dunia. Dengan pemain-pemain seperti Zlatan Ibrahimović, Edinson Cavani, Angel Di María, Marco Verratti, dan Thiago Silva, PSG dipandang sebagai salah satu tim yang memiliki kualitas untuk menantang raksasa Eropa lainnya.
Musim 2015-2016 sangat penting bagi PSG untuk membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar kekuatan domestik. Mereka ingin menunjukkan bahwa dengan investasi besar yang telah dilakukan, mereka siap untuk menjadi pesaing serius di Liga Champions, yang telah lama menjadi trofi yang mereka idamkan. Ambisi mereka sangat jelas: meraih kemenangan di Eropa dan mengakhiri penantian panjang mereka untuk menjuarai kompetisi yang paling bergengsi di level klub ini.
2. Perjalanan PSG di Fase Grup: Dominasi dan Kekuatan Tak Terbendung
PSG berada di Grup A di babak penyisihan grup Liga Champions 2015-2016, bersama dengan Real Madrid, Shakhtar Donetsk, dan Malmo FF. Dengan para pemain bintang yang dimilikinya, PSG langsung menunjukkan kekuatan mereka sejak pertandingan pertama.
Kemenangan Perdana dan Dominasi di Fase Grup
PSG memulai perjalanan mereka dengan kemenangan 2-0 atas Malmo FF di pertandingan pertama, di mana Zlatan Ibrahimović memberikan penampilan spektakuler di depan publiknya sendiri. PSG kemudian melanjutkan performa luar biasa mereka dengan meraih kemenangan demi kemenangan, termasuk mengalahkan Shakhtar Donetsk 3-0 di kandang mereka. Satu kemenangan penting lainnya datang pada matchday ketiga ketika mereka mengalahkan Real Madrid 1-0 di Paris, memberikan mereka posisi yang kuat di puncak klasemen grup.
Tim ini bermain dengan kepercayaan diri tinggi, dan Ibrahimović menjadi pusat perhatian, mencetak gol-gol krusial yang membawa PSG meraih hasil positif. PSG menutup fase grup dengan hasil sempurna, mengumpulkan 16 poin dari 18 poin maksimal, sebuah prestasi yang sangat impresif dan menunjukkan dominasi mereka di babak penyisihan grup.
Selain kemampuan menyerang yang sangat baik, PSG juga menunjukkan pertahanan yang solid. Thiago Silva dan David Luiz di lini belakang menjadi tembok kokoh yang sangat sulit ditembus oleh tim-tim lawan, dan kiper Kevin Trapp memberikan kontribusi besar dalam menjaga gawang PSG tetap aman.
3. Babak 16 Besar: PSG vs Chelsea – Pertarungan Berat di Eropa
Setelah menempati posisi pertama di fase grup, PSG ditantang oleh tim yang sangat berpengalaman di Liga Champions: Chelsea. Kedua tim sebelumnya pernah bertemu di babak yang sama pada musim 2014-2015, di mana Chelsea berhasil menang secara dramatis setelah gol tandang yang menentukan. PSG sangat berambisi untuk membalas kekalahan tersebut dan membuktikan bahwa mereka kini adalah tim yang lebih kuat.
Leg Pertama: Imbang 2-2 di Stamford Bridge
Pada leg pertama di Stamford Bridge, Paris Saint-Germain bermain imbang 2-2 melawan Chelsea dalam pertandingan yang penuh ketegangan. PSG sempat unggul melalui gol dari Zlatan Ibrahimović dan Edinson Cavani, namun Chelsea berhasil membalas melalui gol-gol dari John Obi Mikel dan Cesc Fàbregas. Hasil imbang ini memberi PSG keuntungan karena mereka akan kembali bermain di kandang pada leg kedua dengan motivasi besar untuk menang.
Leg Kedua: Keberanian yang Mengarah pada Kemenangan
Pada leg kedua yang digelar di Parc des Princes, PSG tampil dengan permainan yang lebih dominan dan berani. Mereka menang 2-1 berkat gol dari Zlatan Ibrahimović dan Thiago Silva, mengamankan agregat 4-2 dan memastikan tempat mereka di babak perempat final. Kemenangan ini bukan hanya soal hasil akhir, tetapi juga tentang ketangguhan PSG dalam menghadapi lawan yang sangat berpengalaman di Eropa.
Melalui pertandingan ini, PSG membuktikan bahwa mereka siap untuk menantang tim-tim besar di Eropa. Keberhasilan mereka melawan Chelsea meningkatkan rasa percaya diri mereka dan memberikan bukti bahwa mereka bisa bertahan dalam tekanan tinggi.
4. Perempat Final: PSG vs Manchester City – Menghadapi Tantangan Baru
Di babak perempat final, PSG dipertemukan dengan tim dari Inggris, Manchester City, yang juga memiliki ambisi besar di Liga Champions. Manchester City, di bawah asuhan Manuel Pellegrini, adalah tim yang memiliki banyak pemain bintang seperti Sergio Agüero, Kevin De Bruyne, dan David Silva. PSG menghadapi tantangan besar dalam pertandingan ini, dan meskipun mereka tampil impresif, mereka akhirnya harus mengakui keunggulan City.
Leg Pertama: Kekalahan Tipis di Manchester
Pada leg pertama di Etihad Stadium, PSG kalah 2-1 melawan Manchester City. Gol dari Kevin De Bruyne dan Kompany untuk City menempatkan mereka dalam posisi yang lebih baik, meskipun PSG tetap berjuang keras. PSG sempat menyamakan kedudukan berkat gol dari Zlatan Ibrahimović, tetapi akhirnya harus menerima kekalahan tipis.
Leg Kedua: Hasil Seri yang Mengecewakan
Di leg kedua yang digelar di Parc des Princes, PSG berusaha keras untuk membalikkan keadaan. Namun, mereka hanya bisa bermain imbang 0-0, yang membuat agregat mereka tertinggal 3-2. Kekalahan ini sangat mengecewakan bagi PSG, karena mereka merasa memiliki potensi untuk melaju lebih jauh, terutama setelah kemenangan bersejarah atas Chelsea. Namun, Manchester City tampil lebih efisien dan akhirnya berhasil menyingkirkan PSG dari kompetisi.
5. Perjalanan yang Menginspirasi
Meskipun perjalanan PSG di Liga Champions 2015-2016 berakhir di babak perempat final, musim tersebut tetap mengguncang Eropa dengan ambisi besar dan momen-momen yang menginspirasi. PSG menunjukkan bahwa mereka bukan hanya tim yang kuat di Prancis, tetapi juga mampu bersaing di level Eropa melawan beberapa tim terbaik.
Kemenangan mereka atas Chelsea, hasil impresif di fase grup, dan penampilan luar biasa dari pemain-pemain seperti Ibrahimović, Cavani, dan Verratti, mengukuhkan PSG sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan di Eropa. Meskipun mereka belum berhasil mengangkat trofi Liga Champions, perjalanan mereka di musim 2015-2016 menandakan bahwa PSG semakin dekat untuk mencapai impian mereka—menjadi juara Eropa yang sejati. Tim ini terus berkembang dan akan terus menjadi ancaman serius di kompetisi Liga Champions di masa depan.